Mengutip pernyataan yang sangat terkenal dari Charles Darwin pada abad ke-18 yang berbunyi “It is not the most intellectual of the species that survives; it is not the strongest that survives; but the species that survives is the one that is able best to adapt and adjust to the changing environment in which it finds itself”, maka program studi S1 Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro juga bergerak cepat untuk mengadaptasi dan menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan jaman. Kurikulum baru – yang sedianya akan diterapkan pada tahun 2025  – akan dipercepat implementasinya pada tahun ajaran baru 2024/2025 ini. Kajian akademis perubahan kurikulum dilakukan pada workshop kurikulum 2024 yang digelar di Bandungan, Kabupaten Semarang pada 20 hingga 21 April 2024 yang diikuti oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan Departemen Teknik Geodesi UNDIP.

Workshop dengan tema “Ekskalasi Kompetensi Kurikulum 2024 berbasis Outcome Based Education (OBE) pada bidang Kebencanaan dan Kadastral” tersebut  dibuka oleh Dr. L. M. Sabri, S.T., M.T selaku Ketua Departemen Teknik Geodesi FT UNDIP. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penyusunan kurikulum yang benar-benar OUTCOME-BASED, bukan sekedar CONTENT BASED. Beliau berpesan agar setiap dosen menerapkan Kurikulum berbasis OBE secara konsisten untuk menjamin tercapainya lulusan dengan Profil Profesional Mandiri (PPM) yang telah ditetapkan oleh prodi S1 Teknik Geodesi FT UNDIP yang dikenal dengan PRECISE (Problem Solver, Responsible, Entrepreneur, Collaborative, Innovative, Skillful, Educator).

 

Acara pada hari pertama  menghadirkan Dr. Atriyon Julzarika, S.T., M.Eng dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Peneliti yang pada tahun 2007 pernah mengampu di Prodi S1 Geodesi FT UNDIP tersebut membawakan materi dengan judul “Geomodelling dan Geoforensik untuk Aplikasi Kebumian dalam Perspektif Pendidikan Geospasial. Dalam paparannya, pria kelahiran Batusangkar – Sumatera Barat tersebut menekankan pentingnya lulusan geodesi yang memiliki karakter Problem Solver, Collaborative, dan Innovative.

Acara pada hari kedua yang dipimpin oleh Arwan Putera Wijaya, S.T., M.T. membahas perubahan komposisi matakuliah pada kurikulum 2020 menjadi kurikulum 2024. Salah satu kesimpulan penting dari workshop adalah Departemen Teknik Geodesi FT UNDIP mewajibkan mahasiswa untuk memperoleh 148 SKS yang terdiri atas 142 SKS matakuliah wajib dan mengambil 4 SKS matakuliah pilihan dari 32 SKS matakuliah pilihan yang tersedia. Penerapan kurikulum 2024 diharapkan dapat semakin meningkatkan kompetensi lulusan  prodi S1 Teknik Geodesi FT UNDIP untuk dapat berkiprah lebih luas lagi di dunia geospasial.

Struktur Kurikulum 2024 Program Studi S1 Teknik Geodesi UNDIP