Semarang, 14 November 2023 – Tim Bajo Satoru dari Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, berhasil meraih posisi tertinggi dalam kompetisi bergengsi GreenHack Challenge 2023 – Biodiversity and Ecotourism App Hackathon. Diselenggarakan oleh Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata (KSHE) Fakultas Kehutanan IPB dan didukung oleh ESRI, kompetisi ini merupakan bagian dari Program Kampus Merdeka 2023.
Penjurian final berlangsung pada 10 November 2023, di mana Tim Bajo Satoru memamerkan project inovatif mereka di tengah persaingan yang ketat. Dari puluhan peserta, hanya enam project terbaik yang maju ke presentasi final, dengan Tim Bajo Satoru keluar sebagai pemenang utama. Mereka berhasil mengungguli tim-tim dari institusi terkenal seperti UGM, IPB, dan bahkan peserta dari Nigeria.
Kompetisi ini dilaksanakan secara daring, memberikan peluang bagi tim Bajo Satoru untuk bersaing secara global. Anggota tim yang terdiri dari Citra Hadi Saputri, Ricko Prihantama Putra, Alif Marwan Hadid, William Gozali, Ulfah Durrotul Hikmah, Zulvalindan WIrayuda Suryaningprang, Daniella Evita, dan Eka Ramadhan, yang semuanya merupakan mahawiswa angkatan 2020. Mereka berhasil menghadirkan inovasi luar biasa di bidang ekowisata dan konservasi.
Inovasi Spasial dalam Ekowisata dan Teknologi
Tim Bajo Satoru merespons tantangan dengan membuat web-app yang dikembangkan menggunakan teknologi ESRI. Project yang dibuat yakni berjudul “Tobi: Tales of Wakatobi (Web App-Based Digital Interpreter: Immersing in Empathy and Exploring Wakatobi’s Ecotourism Through the Eyes of the Bajo Tribe). Web-app ini adalah Pendekatan interpretatif mereka yang bertujuan untuk meningkatkan ekowisata di Wakatobi, dengan prinsip bahwa: “Through Interpretation, Understanding; Through Understanding, Appreciation; Through Appreciation, Protection”
Web-app ini menggunakan berbagai teknologi dalam bidang geospasial khususnya SIG seperti ArcMap, ArcGIS Experience Builder, ArcGIS Storymaps, ArcGIS Dashboard, ArcGIS Webmap, ArcGIS Survey123, ArcGIS Quick Capture, dan Google Earth Engine. Platform komprehensif ini tidak hanya mempromosikan ekowisata, tetapi juga membentuk empati dan kesadaran lingkungan. Proses pengembangan berlangsung selama sekitar satu bulan di bawah bimbingan dosen kami, Dr. Firman Hadi, S.Si, M.T., bersama dengan wawasan dari Presiden Suku Bajo, Pak Abdul Manan, serta kolaborasi dengan peneliti dan aktivis pengembangan masyarakat Bajo, Mr. Amar Maruf, memberikan dimensi lebih dalam dan dampak positif pada project ini.
Signifikansi GreenHack Challenge
GreenHack Challenge bertujuan menciptakan terobosan dalam sektor ekonomi berkelanjutan di Indonesia dengan mengintegrasikan teknologi dalam praktik konservasi dan ekowisata. Dengan menggunakan alat seperti drone, jaringan sensor pintar, big data, analisis data tingkat lanjut, dan platform pemantauan online, kompetisi ini bertujuan untuk mempromosikan manajemen cerdas berbasis teknologi untuk pelestarian warisan alam Indonesia.
Acknowledgment and Recognition
Kemenangan Tim Bajo Satoru dinilai oleh panel juri yang terhormat, termasuk Mrs. Canserina Kurnia, Senior Solution Engineer di Esri Inc., dan Ms. An Nisaa Citra Hasanah, Solution Engineer di Esri Indonesia, dan Prof. Lilik Budi Prasetyo seorang ahli di bidang Ekologi Lanskap, Penginderaan Jauh, dan Sistem Informasi Geografis (GIS) dari IPB. Keahlian dan pandangan mereka menambah tingkat kredibilitas pada kompetisi, menyoroti signifikansi pencapaian Tim Bajo Satoru.
Selamat kepada Tim Bajo Satoru atas prestasi yang luar biasa ini. Semoga kisah inspiratif ini menjadi pemicu semangat bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi, menciptakan solusi berkelanjutan, dan mengukir prestasi hebat untuk Indonesia.Keberhasilan Tim Bajo Satoru bukan hanya mengangkat nama Universitas Diponegoro, tetapi juga menggambarkan potensi besar mahasiswa Indonesia dalam menghadapi tantangan global di bidang konservasi dan ekowisata.Kesuksesan Tim Bajo Satoru dalam GreenHack Challenge 2023 menjadi bukti bakat dan dedikasi luar biasa di Departemen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro.
(Penulis: Ulfah Durrotul Hikmah)





