Untuk kesekian kalinya, Departemen Teknik Geodesi Universitas Diponegoro mengundang Dr. I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D., seorang pakar geospasial dan hukum laut, untuk berbagi wawasan segar dan tak biasa mengenai masa depan profesi geodesi. Dalam Kuliah Umum yang diselenggarakan pada Selasa, 27 Mei 2025, bertajuk “What’s Next? Geodetic Engineering Graduates: Opportunities and Challenges Ahead”, peserta diajak untuk memetakan ulang peran dan profesi surveyor pemetaan di era kecerdasan buatan – Artificial Inteligence.
Acara dibuka oleh Ketua Departemen Teknik Geodesi UNDIP, Dr. L.M. Sabri, S.T., M.T., yang memperkenalkan pembicara sebagai sosok yang dikenal dengan prinsip “never say NO.” Menurutnya, sikap tersebut adalah kunci untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Ia mencontohkan bahwa Dr. Made dapat menjadi pembicara di Kantor PBB karena tidak menolak saat diajak berdebat dalam bahasa Inggris di New York.
Seperti biasanya, Dr. Made membawakan kuliah dengan gaya komunikatif yang memikat, diselingi cerita-cerita inspiratif yang mengundang senyum dan kekaguman. Ia menyinggung keterlibatannya dalam Debat Capres 2024, pengalamannya mengajar di universitas ternama di Singapura dan Australia, hingga menjadi narasumber dalam diskusi tentang konflik Laut Cina Selatan di Shanghai. Meskipun menyampaikan banyak pencapaian, presentasinya tidak terkesan pamer — sebaliknya, ia justru tampil sebagai contoh nyata bagaimana seorang ahli geospasial dapat berkiprah secara global dengan rendah hati.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun mengajar di Teknik Geodesi UGM dan saat ini menjabat sebagai Ketua Program Studi Magister Teknik Geomatika UGM, Dr. Made menyampaikan materi dalam lima bagian yang menggugah dan visioner: The Evolving Landscape of Geodesy and Geomatics, Traditional vs Non-Traditional Career Paths, Critical Skills for the Future, Stories and Reflections, Challenges Ahead. Dalam kesempatan itu, beliau juga memberikan apresiasi kepada alumni S1 Teknik Geodesi UNDIP yang melanjutkan studi di UGM, sambil mencontohkan salah satu lulusan, Mbak Wening, yang kini menjadi dosen di UPN “Veteran” Yogyakarta.
Gaya penyampaian yang santai namun berbobot membuat lebih dari 100 mahasiswa menyimak dengan antusias. Menutup sesi, beliau menyampaikan optimismenya:
“Dengan semangat belajar yang tinggi dari mahasiswa UNDIP, saya yakin masa depan lulusan Teknik Geodesi UNDIP sangat cerah.”
Sebuah pujian dan harapan baik untuk di-amin-kan bersama.
Terima kasih, Bli Made.




