Pada 6 Februari 2024, Departemen Teknik Geodesi menggelar rapat persiapan Semester Genap 2023/2024.  Rapat yang dipimpin oleh Dr. L M Sabri, ST., MT selaku Ketua Departemen Teknik Geodesi merangkap Ketua Program Studi S1 Teknik Geodesi membahas berbagai isu-isu terkini terutama setelah diterbitkannya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Sebagaimana amanat dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si, setiap prodi diwajibkan untuk menyusun kurikulum yang harus menyesuaikan perkembangan jaman, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.

Pada acara workshop kurikulum yang digelar di Hotel Grand Candi Semarang sehari sebelumnya, Rektor UNDIP terpilih untuk periode 2024-2025 itu menekankan pentingnya rasa tanggung jawab prodi dan dosen terhadap banyaknya lulusan sarjana yang menganggur yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan berkomunikasi, terutama dalam bahasa Inggris.  Menyikapi kekhawatiran Prof. Dr. Suharnomo, S.E. tersebut, Departemen Teknik geodesi akan menetapkan standar nilai TOEFL (SEU) 500 bagi mahasiswa S1 Teknik Geodesi UNDIP. Beberapa keputusan yang dibuat saat rapat terkait nilai TOEFL, yaitu: 1) Mahasiswa yang telah mencapai nilai 500 diperkenankan untuk tidak mengikuti tes TOEFL hingga tes akhir TOEFL sebelum wisuda, 2) Mahasiswa dengan nilai TOEFL di bawah 500, wajib melakukan tes TOEFL setiap semester atau menunjukkan surat keterangan mengikuti kursus bahasa Inggris pada lembaga yang diakui, dan 3) mahasiswa dengan nilai TOEFL di bawah 500, hanya diperkenankan mengambil maksimal 22 SKS.  Aturan-aturan yang akan diterapkan pada semester Gasal 2024/2025 itu diharapkan dapat meningkatkan secara signifikan kemampuan mahasiswa berkomunikasi dan berkompetisi dalam bahasa inggris.

Bahasan yang cukup alot pada acara yang juga dihadiri oleh Koordinator Gugus Pengendali Mutu Departemen Teknik Geodesi – Arwan Putera Wilaya, S.T., M.T. –  adalah permasalahan revisi kurikulum. Kurikulum 2020 yang telah diterapkan selama ini sejatinya sudah cukup baik untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, meskipun masih perlu perbaikan-perbaikan untuk menyikapi perubahan jaman yang sangat cepat. Salah satu aspek yang masih kurang dari kurikulum 2020 tersebut adalah perlunya memberikan kemerdekaan belajar bagi mahasiswa Gen-Z. Terkait amanat Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 tersebut, mulai Semester Gasal 2024/2025 nanti, Prodi S1 teknik Geodesi FT UNDIP akan menerapkan kurikulum 2020 Transisi sebagai persiapan menjelang diterapkannya Kurikulum 2025.

Salah satu perubahan penting yang akan langsung diterapkan bagi mahasiswa baru Angkatan 2024 adalah beban belajar sebanyak 20 SKS di  semester 1 dan semester 2. Pengurangan beban belajar diharapkan akan memudahkan mahasiswa Gen-Z untuk beradaptasi di lingkungan barunya dan memudahkan mahasiswa baru untuk menjajaki kegiatan-kegiatan ekstra di luar kampus yang sesuai dengan passion-nya. Perubahan eksplisit yang terlihat pada di Kurikulum 2025 adalah upgrading Matakuliah Pilihan menjadi Matakuliah Wajib untuk meningkatkan kompetensi kebencanaan dan kadastral bagi calon-calon sarjana Geodesi UNDIP.  Pada kurikulum 2025 yang akan berlaku pada Semester Gasal 2025/2026 nanti, matakuliah pilihan RADARGRAMETRI dan PENILAIAN TANAH akan menjadi matakuliah wajib. Penambahan matakuliah wajib tersebut mengakibatkan peleburan nama dan isi matakuliah FILSAFAT ILMU pada METODOLOGI PENELITIAN dan peleburan MANAJEMEN PROYEK pada KEWIRAUSAHAAN. Mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 yang lulus sebelum Agustus 2025 dapat tetap menggunakan Kurikulum 2020. Peningkatan content matakuliah yang akan dilakukan pada kurikulum 2025 diharapkan semakin meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif mahasiswa prodi S1 Teknik Geodesi FT UNDIP – calon-calon insan geospasial mumpuni masa depan.